Rabu, 31 Agustus 2022

PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL PADA SISWA USAI PANDEMI

Pendidikan memberikan kontribusi besar pada negara, setiap negara akan mendukung penuh pendidikan yang berjalan di dalamnya. Terdapat berbagai macam strategi yang digunakan untuk membuat pola pendidikan lebih baik, dan lebih maju diantaranya memperbaiki moral semua orang di dalamnya. Semakin baik moral dalam suatu sistem maka akan berdampak baik pula pada hasilnya

Pendidikan moral merupakan kesadaran yang dapat membantu peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang berkontribusi pada kepuasaan pribadi dan kehidupan sosial Pendidikan moral memiliki dua tujuan, pertama, membantu generasi muda memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai untuk meningkatkan kepuasan hidup. Kedua, membantu individu mewujudkan kehidupan sosialnya, sekaligus berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik berdasarkan kepedulian dan cinta terhadap manusia dan makhluk, tanpa mengganggu hak orang lain untuk menyadari nilai hukumnya.

Wabah covid-19 telah mengganggu kehidupan sehari-hari manusia yang terjadi selama dua tahun terakhir ini. Membatasi aktivitas anak di tempat umum dan pembelajaran dilakukan sepenuhnya dari rumah melalui daring. Kebijakan sosial distancing berimbas pada hampir seluruh sektor kehidupan terutama sektor pendidikan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim memutuskan untuk memindahkan proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran secara daring. Sehingga kurang lebih dua tahun siswa lebih banyak menghabiskan waktunya berada di lingkungan rumah daripada di sekolah. Dua tahun bukanlah waktu yang lama namun dalam waktu ini telah mampu merubah perilaku dan karakter siswa. Akhir-akhir ini sering kita mendengar maupun melihat beberapa penyimpangan moral atau karakter yang dilakukan peserta didik yang disebabkan oleh pergaulan teman sebaya dan lingkungan, akibat dari kurangnya perhatian orang tua dan guru. Mulai terlihat perilaku yang kurang baik seperti sikap yang tidak mau tahu tentang lingkungan sekitarnya, pergaulan dengan teman sebaya dengan melakukan hal-hal yang kurang baik, bermain game sepanjang hari, dan nongkrong bersama teman yang lebih dewasa.

Fenomena seperti ini terjadi pada anak terutama di kalangan remaja atau peserta didik. Hari-hari di rumah yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar malah digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti menghabiskan waktu dengan bermain game online dan kegiatan-kegiatan yang hanya membuang waktu dengan sia-sia. Sedangkan kita mengetahui bahwa usia sekolah adalah usia dimana seorang siswa masih dalam pembentukan karakter untuk menjadi pribadi yang baik. Di masa pandemi covid-19 pembelajaran lebih banyak dilakukan dari rumah (daring) namun berakibat menurunnya sopan santun dan tata krama kepada guru dan serta teman sebaya di lingkungan sekolah.

Pembelajaran seharusnya dirancang agar membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai-nilai secara efektif dan akhirnya ke pengalaman nilai-nilai secara nyata. Oleh karena itu diperlukan lagi kerja keras semua pihak untuk membangun kembali karakter dan moral siswa yang sempat menurun. Upaya-upaya menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, budi pekerti luhur, akhlak yang mulia dan sikap disiplin, kerja keras, bertanggung jawab tidak akan berhasil jika tanpa ada keterlibatan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerapan pendidikan moral pada dunia pendidikan akan tercapai dengan baik apabila saling bersinergi antara guru, orang tua dan masyarakat. Peran serta ketiga unsur ini akan menghasilkan kerjasama yang baik. Sebagai guru dalam mengajar di kelas harus berfungsi sebagai pengasuh, pemberi teladan dan mentor. Guru harus merangkul kembali siswa serta menjadi model atau teladan sebagai orang yang beretika, yang menunjukkan dalam perilakunya rasa hormat dan tanggung jawab yang tinggi baik didalam maupun diluar kelas.

Orang tua harus tetap memberi arahan agar anak tetap dirumah dan mengerjakan semua arahan guru yang disekolah. Orang tua harus membimbing anak untuk melakukan ibadah dan juga menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Mengajarkan kedisiplinan akan waktu dan mengajarkan sebuah tanggung jawab. Orang tua juga harus membuat kegiatan yang membahagiakan bersama keluarga yang ada dirumah, ini adalah hal yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anaknya tetap mengedepankan moral dimasa-masa sulit. Masyarakat juga mempunyai peran penting dalam penerapan moral pada anak. Karena seorang anak tidak akan lepas dari lingkungan masyarakatnya. Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat yang mempunyai perilaku dan ucapan baik akan membangun karakter anak yang baik pula . Dari berbagai arahan dari orang tau dan guru yang melakukan pembelajaran, anak diharapkan dapat menerapkan semua arahan baik sehingga dapat memunculkan kebiasaan baik di tengah masyarakat. Memang sangat diperlukan peran serta aktif guru, orang tua dan masyarakat dalam mendidik moral generasi masa depan. Apabila ketiga komponen ini saling bekerja sama dengan baik, diharapkan di masa depan generasi penerus bangsa akan memiliki moral dan karakter yang bagus dan mulia.

Tidak ada komentar: